Mengapa engkau hina kemewahan Padahal hadirnya begitu didamba Mengapa kau tuding ia jadi sebab kehancuran Padahal kini ia begitu dipuja ...
Kemewahan Baru
Padahal hadirnya begitu didamba
Mengapa kau tuding ia jadi sebab kehancuran
Padahal kini ia begitu dipuja
Berjabat tangan tanpa curiga
Bisa silaturrahmi kemana-mana
Kumpul bareng bersama keluarga
Tak gusar dalam beribadah
Tentram dalam bekerja
Cemas dan khawatir sirna,
Adalah kemewahan-kemewahan jenis baru
Yang bikin orang kangen padanya
Gresik, 19 April 2020
Ku beri kau penghidupan Tapi kau tak berterima kasih kepadaku Ku beri kau tawa Tapi kau bersandar tidak kepadaku Ku beri kau keriangan...
Selingkuh
Tapi kau tak berterima kasih kepadaku
Ku beri kau tawa
Tapi kau bersandar tidak kepadaku
Ku beri kau keriangan
Tapi kau tak mau bernyanyi untukku
Ku temani kau kala kesepian
Tapi kau tak mau bersetia
Ku tentramkan hatimu
Tapi kau melupakanku
Aku kesepian
Engkau tak mau mendatangiku
Biarlah kau pergi bersamanya
Yang mewah
Yang megah
Yang fana
Gresik, 19 april 2020
TUNAS CINTA Benih-benih tersemai Dalam buaian ibu bumi Tunas cinta tumbuh Daun perdana muncul Kita tak saling kenal Lalu kita dikenalkan Kit...
Tunas Cinta
Apabila kejahatanku boleh kulenyapkan Dengan taubat sebebas-bebas rupa Maka ingin sekali kuberikan Jasad sehatku ini pada mu kekasih Biar ta...
Sinar Suryaku
Postingan ini dari salah satu umatmu ya nabi. Pasti usai aku klik Post, kanjeng nabi segera tahu dan bisa segera membacanya. Tak perlu konek...
Postingan Buat Kanjeng Nabi
Ini pukul tiga pagi Dan aku tak sedang menghadapMu dari atas sajadah memangnya jua, kali terakhir kapan aku sembahyang malam Seingatku j...
Stasiun Ikhlas
Ini pukul tiga pagi
Dan aku tak sedang menghadapMu dari atas sajadah
memangnya jua,
kali terakhir kapan aku sembahyang malam
Seingatku jelang kelahiran bayiku saja itu
Karena takutku setengah mati
tak tahu pasti hidup atau tidaknya ia usai lahir
telah lama semua itu
Dan kita bersua kembali di tempat proletar ini
Di stasiun Pasar Turi,
Aku saksikan Engkau lewat mereka
Kaum kecil yang ikhlas menelan getir
Bunyi kereta mendesau
Bunyi toa menggemakan maklumat
Penumpang mulai meninggalkan peron
Ada itu disana Para sopir taksi berjejajalan memembendung laju penumpang yang telah tiba dari Pasar Senen
Pekik antar mereka saling adu semangat tawarkan tumpangan kemana saja
Sedang Pengayuh becak tak mau kalah
Berserobotan mereka
Mengekori salah satu penumpang meski tak berbuah hasil
Sialan, Siapa pula di jaman modern ini
Mau naik becak dini hari demi tiba di tujuan yang jauh?
Sedang dipojokan, ibu muda menggendong bayi
Ayah melambai-lambaikan tangan padanya
Mereka berangkulan, sembab mata mereka berkaca-kaca
Si bayi malah tertawa-tawa
Di sudut lain, ibu tua dari desa
Menantikan tiba anak gadisnya dari ibu kota
Dipeluknya digandeng erat-erat gadis
Bagai pengantin mau dipingit saja
Tuhanku, syahadatku hanyalah untukMu
Aku bersaksi mereka adalah orang yang lebih ikhlas daripadaku
Sebab hamba Tuanku
Tidak rela kehilangan nyenyak tidurku demi cari penumpang
Tidak sampai hati bila harus jauh dari anak istri
Tidak lapang dada bila kerja harus jauh dari ayah bunda
Aku tak siap jadi orang ikhlas ya gusti
Sebab harga ikhlas itu luar biasa besar
aku masih berat hati
kehilangan apa-apa yang kucintai
Gresik, 15 Agustus 2019
#1 Aku Bersyukur Hari ini Karena Allah tidak benar-benar marah padaku. Meski tau aku banyak melakukan dosa. Kalau Kamu serius marah, mudah...
Tuhan Love Me
#1
Aku Bersyukur Hari ini Karena Allah tidak benar-benar marah padaku. Meski tau aku banyak melakukan dosa.
Kalau Kamu serius marah, mudah bagi Mu membuat salah satu bagian tubuhku cacat Karena aku lagi-lagi bolong sholat.
***
#2
Aku tahu karirku ini tidak semoncer keluargaku yang lain, tidak menjanjikan seperti para sahabatku yang sudah mapan. Sama umr saja jauh dibawahnya. tapi aku tidak ingin kondisi seperti ini membuat aku tidak survive. Sebab masih banyak saudara-saudaraku di jalanan yang lebih tidak beruntung dari aku.
Hari ini aku tahu kalau gaji kuli panggul bus damri cuma satu juta rupiah per Bulan. Malu rasanya kalau aku tuduh Engkau tidak sayang aku,Gusti.
***
#3
Beberapa minggu yang lalu Aku bilang padaMu. Kalau berkenan tolong kasih aku rezeki. Mau aku buat beliin hp bojoku. Meski ya saat itu kalau mau omong realistis ya mana mungkin dapat banyak duit. Wong pas dagangan lagi ga laku-lakunya.
Min haitsu la yahtasib. Tapi selang beberapa Hari Ada yang borong daganganku. Hasilnya Cukup buat beli hp baru bojoku. Rasanya, takjub. dosaku setinggi gunung tapi masih saja sempat Kamu beri aku bonus setinggi langit.
***
#4
Anakku marga banyak orang bilang dia itu pinter. Belum umur 1,5 tahun sudah banyak kosakata yang bisa dia ucapkan. Sudah mengerti konsep hitungan seperti kalau bawa mainan dua biji pasti dia bilang "Dua, Dua". Dia juga sudah bisa memakai kata untuk mewakili perasaan seperti kaget dan takut.
Sungguh aku Bersyukur banget pada Mu. Dikasih anak yang kata orang pinter. Padahal aku tidak pernah sama sekali punya harapan anakku pinter. Aku lebih ingin anakku jadi dzurriyatan thoyyibah. Anak yang baik. Sebab orang kalau Pinter tok bisa jadi dia memintari orang lain.
***
#5
Ada bapak penjual mainan sederhana dari balon tiup. Disambung dua bagian. Satu lebih kecil untuk digenggam tangan. Berbunyi bila dipencet.
Berkeliling menjaja dagangannya pada siapa saja. Menyusuri Salah satu sudut pedestrian di Kota industri pantura. Tak peduli terik dan jauh kaki melangkah. Demi nafkah keluarga. Meski tiap hari yang didapat tak pasti berapa.
Sementara aku tinggal duduk untuk bekerja. Di ruangan teduh. Tak banyak tekanan. Tak perlu panas panas mengasong. Tentu Dengan hasil pasti tiap Bulan. Plus tambahan penghasilan dari bisnis sampingan.
Pada bapak itu aku katakan: kamulah kekasih sejatiNya
***
#6
Kemarin malam dapat mimpi aneh. Keluar berdua sama anakku marga Naik motor. Kesana kemari berapa ruas jalan digenangi air tumpah ruah.
mimpiku itu rupanya kejadian yang aku alami keesokan harinya. sebenarnya aku mau menginap di rumah ortu. Ninggal marga sama istri di bungah. Eh ndilalah tidak jadi. Aku disuruh menginap di bungah saja. Sebab banyak makanan sisa jamuan acara ibu mertuaku yang tidak termakan akibat banyak undangan berhalangan hadir.
Anak. Jalan. Air tumpah ruah. Adalah keyword dariMu buat menyapa aku. Terkadang Kamu bisa sejahil itu Kekasih.
***
#7
Wahai Kekasih, diluar sana bilang bahwa beragama tidak boleh pakai akal dan perasaan. Aku sungguh tidak mengerti Kekasih.
Bagaimana menemukanMu tanpa akal. Sedang Kamu sendiri meminta kami untuk memakai akal kami. Kau suruh kami untuk tafakkur pada alam dan tadabbur pada Quran.
Meskipun bukan berarti dengan mengatakan akal Penting maka dengan begitu aku menuhankan akalku daripada Kamu. Sebab hardware logika dan rasio manusia terbatas dibanding milikMu. Seperti kisah Musa dan Tuanku Khidir. Seperti bukit tursina yang meleleh Dan Musa yang pingsan kala baru HawaMu saja yang Kau tampakkan.
Bagaimana mungkin agama tanpa perasaan. Seseorang yang rindu kekasihMu Muhammad, datang jauh-jauh dari tanah airnya ke makam nabi. Ketika disana dia menangis tersedu karena kangennya terobati. Mendadak ada petugas mengharamkan tangisan itu. Apa Tak boleh menangis karena perasaan rindu pada Mu dan KekasihMu?
Pun Abu Bakar pun sering menolak jadi imam sholat. Sebab ketika membaca Quran dia selalu menangis haru hingga tersedu lalu batal sholatnya.
Pun Umar bin Khattab, menundukkan rasio nya dan mau mencium hajar aswad karena perasaan cintanya yang mendalam pada KekasihMu. Kalau bukan karena Muhammad mencium Batu ini maka aku tidak akan menciumnya.
Sungguh beragama tanpa akal dan perasaan sangat kering bagi jiwa. Ngapunten jika aku lancang ngomong ngawur seperti ini Gusti. Ngapunten sanget.
Aku cuma mau bilang bersyukur karena ada cinta di hidupku dari Mu.
***
#8
Bagaimana manusia hidup tanpa perasaan cinta padaMu. Tak bisa kubayangkan. Pasti hidup sungguh serba kaku. Tanpa perasaan kasih sayang hidup hanya berjalan tanpa keindahan.
Seorang pelacur masuk surga karena memberi minum anjing di padang tandus. Padahal dirinya sendiri sangat butuh minum. Apabila dia mengkebiri perasaan ibanya dan lebih nurut dalil fiqih untuk bersedekah pada diri sendiri yang utama. Boleh jadi tidak akan ada adegan rela berkorban yang agung seperti itu.
Engkau memang Maha Pengasih Dan Penyayang. Kau masukkan wanita pelacur itu dalam Surga. Tolong Kau perbanyak cinta di dadaku Gusti, seperti yang Kau anugerahkan pada Wanita Pelacur itu!
***
#9
Engkau bilang, Tidak Aku ciptakan Alam semesta dan seisinya kalau bukan karena aku cinta pada Muhammad. Apa informasi ini tidak jadi acuan beragama boleh pakai perasaan? La Wong Gusti Allah sendiri bilang begitu. Apa tidak boleh kita tuduh Dia sebagai Yang Maha Berperasaan (cinta).
Ibrahim mencari cari Tuhan dengan akal nya. Dia melihat berhala, matahari, bintang dan bulan namun sadar tidak ada yang patut disembah kecuali setelah dia menemukanMu. Apa ini bukan namanya fungsi akal dalam beragama? Meskipun kualitas akal Ibrahim pasti beda jauh dengan kita.
Aku bersyukur padaMu sudah kau beri anugerah akal dan perasaan. Aku berdoa semoga yang kaku karena menafikan akal dan perasaan jadi lebih cair dan santai.
***
#10
Tuhan, bukan aku mengesampingkan dalil dalil agama. Dalil bagiku sangat penting. Bagaimana kita tahu apa yang Kau ridhoi dan apa yang KekasihMu lakukan tanpa bantuan dalil.
Namun Ada berapa dalil yang menurutku sangat tak masuk akal. Sangat bertentangan dengan syariatMu.
Misalnya dalam fiqih sholat Bab wudhu. Banyak dibahas macam air apa saja yang najis dan menyucikan, sangat detail dan komplit. namun, fiqih menghukumi meski Kita wudhu pake air curian tetap sah wudhu kita.
Dalam fiqih pun menyebut meskipun sholat pakai baju curian tetep sah sholat. Membuat masjid dari uang haram tetep sah masjid tersebut.
Padahal Kau sendiri bilang, jangan mencampur yang haq dengan yang bathil.
Meski begitu aku tetep berprasangka baik pada ulama fiqih dan tetap menghormati keputusan tersebut. Aku tak mau mendebat orang cerdas, para kiai, para ulama, para ustadz, para habib, para masyayikh yang menguasai banyak dalil. Sebab siapa aku ini. Aku cuma si pendosa besar. Baca Quran saja masih gratal-gratul kok merasa pantas mendebat mereka. Tidak ada kepantasan sedikitpun dariku untuk menilai-nilai para penerus Nabi itu.
Tuhan.kalau dengan kalahnya aku, hancurnya reputasiku, dicap bodoh, dicap sesat, dicap kafir, menyimpang, murtad apapun itu aku terima. Aku rela demi utuhnya persaudaraan sesama muslim.
Maka diam dan Tak saling adu kebenaran adalah cara terbaik untuk menghindari pecahnya persaudaraan.
Dan aku mulai bertekad untuk memperbanyak persamaan daripada terus mencari-cari perbedaan kepada mereka yang berbeda pandangan. Ide Mu memperlakukan perbedaan menurutku Sangat dahsyat. Satu-satunya kemungkinan untuk memperlakukan Perbedaan adalah dengan cara ditaarufi.
semoga engkau pelihara persaudaraan diantara kami dengan Berkah dariMu.
***
#11
Sakelek-eleke uwong digoleki apik e. Tapi yang terjadi di sekitar ku adalah sakapik-apik e uwong digoleki elek e.
Lantas dengan modal seperti itu minta laba persatuan. Mikir?
#12
Pernah Ali bin abi thalib melihat rasul mengusap bagian atas alas kaki (khuf) nya bukan bagian bawah alas kaki nya. Dalil seperti itu dibilang agama nggak boleh pakai akal.
Aku rasa dalil ini Sangat dan SANGAT tidak bertentangan dengan logika. Dalil ini Sangat bisa dicerna akal sehat. Dimana-mana kalau ada orang bersihkan alas kaki nya. Sepatu misalnya. Yang disemir kan ya bagian atas nya saja toh? Pernah lihat ta orang nyemir sepatu sak ngisor2e disemir? Untung kanjeng nabi orangnya pinter.
Atau kalau wudhu kentut tapi dibasuh bukan pantat. Tapi muka. Itu juga enggak bertentangan sama akal kok. Oh berarti ketika kita tidak suci, atau katakan saja bermaksiat. Misal mencuri terus ketangkap polisi dan diliput media, pasti yang malu Kan wajah toh? Sehingga wajah ditutup rapat-rapat.
Lah kedua argumen diatas Kan malah mengamini dalil shahih toh. la kok masih dituduh aku ini (dan masih banyak seperti aku di luar sana) mendeskreditkan agama dan lebih memuja akal semata.
Jadi mengapa masih mempertentangkan agama dan akal. Mungkin lo ya mungkin. Dalil dari Ali bin abi thalib itu cuma peringatan supaya berprinsip hati-hati khususon buat mereka yang cenderung kurang bisa memakai akal sehat nya untuk mesra sama Allah. (Jarang dilatih sih akalnya, makanya begitu. Sepurane ojo nesu lur)
Makanya juga ada rumus kalau tidak bisa dijangkau akal jangkaulah dengan Iman. Samikna wa athoqna. Manut. Wenak manut iku he! Aku ae yo seneng. karena instan, praktis dan Gak pegel mikir.
(Tapi Ada juga orang-orang yang level beragama nya tinggi dan lebih mulia. Yaitu orang yang Tanpa pencarian, tanpa proses, tanpa logika, tanpa mengutamakan penjelasan dulu. Tanpa itu semua langsung bisa menerima dengan modal Iman. Nggak apa apa begitu. Malah itu beragama yang bagus. Tapi sayang nya tidak semua orang seperti itu. Dan jangan paksa semua orang seperti itu)
Asal tahu saja untuk Ali bin abi thalib, tahu sendiri kan rasul saja menjuluki Ali sebagai pintu pengetahuan (baabul ilmi). Sementara rasul adalah kota raya pengetahuan (madinatul ilmi).
Lah kalau Ada orang yang diberi pemahaman lebih sama Allah melalui akal Nya terus dengan cara seperti itu dia jadi hamba yang lebih mendekat padaNya. baik dengan manusia dan makhluk Allah lainnya kok ya masih dinyinyiri. Katanya kurang beragama lah, beragama karepe dewe lah. Sesat memuja akal Tok lah.
Ealah mplok-mploken dewe suargomu iku. Aku wes pegel nanggepi kowe yem yem. Tanpa sadar kamu kok ya kaum takfiri padang pasir juga. Ternyata oh ternyata. insyaflah nak.
#13
Ya Allah maafkan aku yang sering tidak bisa menemukan Mu di masjid megahmu atau di licin bersihnya baju koko. Namun di rumah sakit aku malah menemukan Mu.
Aku kagum sama hamba-hamba yang mencintai Kamu. Di lorong rumah sakit pasien yang katanya sakit itu malah gembira. Bercanda bersama cekikan antar sesamanya.
Para emak-emak yang mau fisioterapi itu mencoba menghibur diri. Salah seorang melemparkan tebak-tebakan, pinter mana dokter sama dukun?
Dokter kalah sama mbah dukun. Sebab kalau periksa ke dukun belum juga ngomong keluhan sepatah kata pun, sang dukun sudah tahu penyakit kita. Kalau dokter masih tanya ngalor ngidul, lama baru menyimpulkan penyakit pasien.
Ealah neng, dukun iku nek duwe duwit dirukun. Gaduh derai tawa mereka membuat panggilan nomor antrian jadi tak terdengar.
Betapa cerianya rakyat di lapisan paling bawah. Yang katanya mereka paling menderita dihimpit aneka problema. Meski sakit tetap saja hahahihi. Ora kok jadi tertekan terus Mrungut ae.
Ya Allah itu sungguh ilmu buatku. Betapa bahagia adalah dengan cara gembira. Gembira karena menikmati anugerah sekecil apapun dari Mu.
***
#14
Akibat tak pakai akal. Pakai nya emosi. Emosi panik pisan. Wes tambah. Ada paket bungkusan kecil sampe rumah. Karena terpengaruh berita hoax di medsos yang katanya narkoba akhirnya yakin juga kalau itu isinya narkoba.
Ndilalah ternyata salah sangka. Jadi korban berita hoax. Ealah rupanya adekku yang nebeng alamat untuk beli sendok buat kado temannya. Lah ga bilang sih.
Kadang Tuhan bisa sebercanda itu..
***
#15
Aku tak bisa menemukanmu dalam banyak slogan, halal, syariah, taqwa, iman, dll. Yang Aku bahagia adalah mencari kehadiran Mu dalam setiap kebetulan hidup Ku.
Pagi ini lagi-lagi Kamu sengaja ikut campur ketika aku ngalah dalam mengantri. Tak aku sela giliran orang pun juga tak minta aku didahulukan. Tapi bapak sebelahku mengatakan pada penjual bubur untuk mendahulukan aku.
Itulah keajaiban yang bikin aku merasa kehadiran Mu
***
#16
Tuhan, aku bersyukur karena sudah lama aku tak sakit. Tapi kalau tiba-tiba aku sakit maka aku kan bilang, "Tuhan aku bersyukur barusan aku resmi sakit".
***
#17
Kerja dekat rumah itu enak sekali. Itu saja yang mau aku bilang pada Mu hari ini.
***
#18
Aku sama istriku harus tidur rumah sakit lagi. Anak marganaku opname karena diare. Tetap ikhlas. Tetap ridho sama Kamu meski ini semua tidak nyaman menurut ukuran orang kebanyakan. Yakin ae, Karena pasti ini yang terbaik.
Terlebih sakit adalah rezeki. Hal itu bisa berlaku demikian bila anda melihat sakit ternyata malah mendatangkan banyak keuntungan, laba, profit atau bathi. Bathi quality time Sama keluarga, bathi sabar, bathi ketabahan, bathi kedewasaan, bathi tawakal.
Terakhir (dan nggak usah diharap-harapkeun) baru bathi duit. Karena yang besuk bawa amplopan. Sementara biaya pengobatan ditanggung penuh sama bpjs. Heuheuheu.
Hutan jelang malam Tertimbun gelap suram Kala rekah sirna Bayangmu kembali datang Kepadaku yang sendiri Di tengah hutan sepi Tersesat ...
Belantara
Hutan jelang malam
Tertimbun gelap suram
Kala rekah sirna
Bayangmu kembali datang
Kepadaku yang sendiri
Di tengah hutan sepi
Tersesat oleh gelap
Ditumpuk rimba hitam pekat
Tak berbekal apa-apa
Tak berkawan siapa-siapa
Hanya menenggak dusta
Hanya menipu semesta
Engkau lari sendiri
Tak hiraukan aku yang sunyi
Dimana kita saling mencinta,
Dahulu kala
Matilah aku pasti
Bila tak segera ketemu
Jalan kembali menuju desa
Bungah, 14 Juli 2019
Kalau semua infinity stone terkumpul. Dan gauntlet nya sudah aku pakai di tangan kanan ku. Maka sebelum menjentikkan Jari aku akan berniat u...
Aku Mendhalimi
Kalau semua infinity stone terkumpul. Dan gauntlet nya sudah aku pakai di tangan kanan ku. Maka sebelum menjentikkan Jari aku akan berniat untuk menghapus populasi manusia yang memiliki unsur dholim. Khususnya para penguasa yang dholim pada rakyat nya.
-Okay, KLIK!!!-
Eh ternyata aku juga ikutan musnah. Karena aku juga pernah dholim, pernah kafir pernah aniaya pada saudara. Maka mohon maafkanlah seluruh kesalahan dan dosa-dosa saya kepada saudara
Rasa-rasanya kok kurang bisa diterima akal sehat. Apabila ada satu, segelintir, sekumpulan pihak yang merasa lebih tinggi derajatnya. Lebih...
Kabah
Rasa-rasanya kok kurang bisa diterima akal sehat. Apabila ada satu, segelintir, sekumpulan pihak yang merasa lebih tinggi derajatnya. Lebih pintar, lebih merasa ngerti, lebih berhak mewakili, lebih menguasai, lebih sah menggurui kepada sekian banyak rakyat (yang jauh lebih cerdas) di bawahnya.
Mungkin, karena itu juga, dalam islam rumah Allah adalah kabah. Bentuknya kubus, yang tidak ada filosofi hierarki sama sekali. Baik bawah maupun atas semua nya sama. Tidak ada satu sudut yang lebih tinggi dari yang lain.
Pun Prof Mahfudz MD dan Maulana Abdurrahman Wahid setuju. Kalau dalam islam tidak mengenal pola dan konsep bernegara yang jelas dan formal.
Lebih jauh, Kanjeng Nabi pun tidak membuat Piagam Madinah seorang diri. Namun semua rakyat Madinah dikasih kesempatan urun rembuk untuk membuatnya. Kanjeng Nabi hanya bertugas mengkonsolidasi dalam hal perkara besar selevel bikin konstitusi negara.
Lalu bagaimana dengan nasib kita sekarang? Mungkin Kanjeng Nabi akan tertawa melihat kita. Yang eyel-eyelan, yang gelut, gontok-gontokan, yang saling bertengkar demi merelakan diri untuk diwakili, dipimpin, dikuasai oleh para penipu.
Gresik, 12 Mei 2019
Tuhanku, kalau memang ada kuasamu Yang menyiapkan aliran sungai bening di ujung pembaringanku Saat haus bersua, maka ku kan bersenang hati...
Ramadhan Suntuk
Tuhanku, kalau memang ada kuasamu
Yang menyiapkan aliran sungai bening di ujung pembaringanku
Saat haus bersua, maka ku kan bersenang hati untuk menahan dahaga
Illahku, kalau ada pangkal kurma buat aku bersandar
Tatkala aku goyangkan, buah kurma jatuh di depan haribaan
Ketika lapar tiba, maka ku kan bahagia menunda boga
Namun aku bukan Maryam kekasih spesialmu
Yang kau hamparkan kekhususan istimewa itu
Aku adakah aku
Budak nafsu dunia
Tak kan bisa kerongkonganku kering lebih dari satu jam
Tak kan bisa perutku tahan tanpa seporsi kenikmatan
Tak kan bisa lidahku mengecap tanpa kulinerisme
Tak kan sanggup kelaminku tidur sejenak dari aurat menggiurkan
Tapi mohon dengarkan pengakuan kecilku kekasih
Hamba sialanmu ini dalam hati kecilnya sangat tidak senang bulan puasa datang
Sementara jutaan muslim saudaraku
Dalam ekspresi wajahnya, suasana hatinya, tradisi budayanya, status medsos nya,
Berisi ragam suka cita akan kedatangan ramadhan
Namun Malikku,
Yang kurasakan hanyalah gusar hati
Berpadu dengan rasa terganggu, ketidaknyamanan, kesengsaraan, ketidaksenangan
Keterbatasan sungguh mengekang
Merepotkan sekali bila ramadhan datang
kupaksa sekuat tenaga diriku
untuk sembahkan upawasaku
Tak ada alasan lain, karena ku cinta padamu
Bungah, 1 Ramadhan 1440 H
Hidup sejatinya adalah keluasan Bukan beragam kamar berpintu, tapi satu kamar beragam pintu Namun, hidup manusia jaman now adalah harga ma...
Kesempatan Untuk Kesempitan
Hidup sejatinya adalah keluasan
Bukan beragam kamar berpintu, tapi satu kamar beragam pintu
Namun, hidup manusia jaman now adalah harga mati untuk salah satu pilihan berikut
Antara komunisme atau liberalisme
Antara sosialisme atau kapitalisme
Antara pengusaha atau buruh
Antara konglomerat atau proletar
Antara islam atau non islam
Antara dunia atau akhirat
Antara syariat atau hakikat
Antara islam sunni atau syiah
Antara demokrasi atau khilafah
Antara nasionalis atau agamis
Antara moderat atau radikal
Antara kontemporer atau konservatif
Gegap gempita mereka menuhankan idealisme kerdil sembahannya
Tak tahu padahal mereka terjerembab pada ruang kesempitan
Kekasih beri luas hamparan bumi
Alam semesta kian berkembang meluas
Namun mereka memilih kesempatan untuk kesempitan
Ditipu oleh pelaku dholim global yang sengaja membuat mereka tidak berdaulat pada hidup
Efek nya adalah kebencian, pertentangan, perlawanan, konflik dan perang demi mempertahankan sesembahan mereka
Namun, aku disini senyum-senyum saja
Karena kekasihku beri gelombang baru
Tentang generasi dari timur
Mentari yang punya rumusan hidup berbeda dan mencerahkan
Bungah, 4 mei 2019
Hari-hari dijalani bagai Sepeda rongsok Pagi buta Ayam berkokok Mengular demi kebutuhan Pokok Sembuhkan beragam Borok Dari subuh hingga ...
Malah Keok
Hari-hari dijalani bagai Sepeda rongsok
Pagi buta Ayam berkokok
Mengular demi kebutuhan Pokok
Sembuhkan beragam Borok
Dari subuh hingga pulang Blekok
Ramuan obat tiap hari Dicekok
Tak ada sehat karena tak Cocok
Hari berulang berharap pulih dari Keok
Sampai kapan si sakit rasakan Bobrok
Oleh sistem yang disumbang Perokok
Hati kami terus diobok-obok
Wahai pemimpin jangan cuma melongok
Capek ku lihat kalian cekcok
Gresik, 25 April 2019
Selamat tinggal eksistensi Dimana hidup sangat berurusan dengan puja-puji Pamer sana pamer sini Demi ambisi akan gengsi Aku lelah mengur...
Dipaksa Amfibi
Selamat tinggal eksistensi
Dimana hidup sangat berurusan dengan puja-puji
Pamer sana pamer sini
Demi ambisi akan gengsi
Aku lelah mengurusi hari hari
Manusia dipaksa jadi amfibi
Ya hidup di dunia asli
Juga berkeliaran di hutan maya fiksi
Aku ucapkan selamat tinggal eksistensi
Para petani sudah lelah dikebiri
Belatung-belatung pembatal ani-ani
Sampai jumpa, selama datang ya rabbi
Gresik, 5 April 2019
Ulama 'official' bilang kalau golput haram Mari sebaiknya bijak bersikap Mari hormatilah ulama Jangan sakiti hati mereka Dengan ...
'Enggak Golput'
Ulama 'official' bilang kalau golput haram
Mari sebaiknya bijak bersikap
Mari hormatilah ulama
Jangan sakiti hati mereka
Dengan membantah, menggugat
Apalagi sampai menertawakan
Tapi, kalau kamu mau kualat
Silahkan saja lakukan
Mohon jangan gugat fatwa mereka
Sebab mereka adalah warosatul anbiya
Mereka adalah penerus Kanjeng Nabi
Ilmu agama jangan kau ragukan
Kitab suci, kitab hadits, kitab kuning
Mereka selami apa yang tak kau pelajari
Sedang kau cuma kuli
Hanya saja ada secuil nalar
Yang ingin aku utarakan
Biar saja aku kualat tapi nurani aku pertahankan
Tentang cara berpikir jangkep
Runut ke belakang
Kalau golput haram lantas bagaimana,
Fatwa untuk kampanye
Fatwa untuk pemilu
Fatwa untuk bikin pemerintah
Fatwa untuk berkuasa
Fatwa untuk bikin negara
Sedang sang mutiara pun tak pernah mencontohi dan merasa diri jadi raja
Atau berpikir kiri kanan
Kalau golput haram
Apa fatwa untuk kampanye hitam
Kemudian Kampanye uang
Lalu Pencitraan palsu
Terus Hoax Hoax sampah
Ujungnya Adu domba pemecah kesatuan
Orang putih dikambinghitamkan
Bila kekacauan terjadi itu semua karena sikap golput
Padahal mana ada orang golput bikin ribut
Yang ada tuh cuma dari dua kubu yang saling gaduh
Golput atau tidak kekacauan tetap terjadi
Golput atau tidak, tangan lemah tetap tak bisa andalkan tangan kekar
Sebab, ketika tangan kekar naik tampuk
Kerjanya cuma sibuk menumpuk-numpuk kekuatan
Gresik, 27 Maret 2019
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances