Sembilan bulan mengarungi hidup bersama, Cak Kaspolan dan Mbak Sangidah akhirnya dikaruniai oleh Allah buah hati. Mbak Sangidah dipercaya oleh Nya menjadi seorang ibu bagi anak anak Cak Kaspolan.
Baik mbak Sangidah, maupun cak Kaspolan bahagia luar biasa saat tahu istrinya positif hamil. Perasaan haru, bahagia, kaget campur aduk. Semua nuansa itu terkandung beribu hikmat dan rahmat yang bisa dipetik.
Cak Kaspolan jadi tahu, bagaimana periode awal perempuan hamil. Mbak Sangidah sering kali mual hingga berujung muntah. Wanita hamil juga dianugerahi allah penciuman yang super tajam. Sehingga sangat reaktif pada bebauan yang menyengat.
Selama hamil tidak ada pada mbak Sangidah keluhan selain mual dan muntah. Kegiatan tetap berlangsung seperti sehari hari biasanya. Istri cak Kaspolan itu ya tetep kerja. Nggak mengeluh capek. Bekerja dengan penuh kasih dan sayang. Mengobati sakit orang orang banyak. Seorang dokter yang tidak berniat mencari uang dari pasien nya. Dokter yang hanya tahu menolong manusia dan kemanusiaan.
Maka kedua nya diam diam berdoa pada allah. Supaya anak mereka menjadi yang seperti Zakaria panjatkan dalam doanya yaitu dzurriyatan toyyibah. Anak yang baik di mata ukuran allah.
Semoga kamu nanti jadi anak yang tangguh ya nak. Cak Kaspolan yakin kalau anak adalah copy paste orang tuanya. Bahkan sejak dalam umur di kandungan. Melihat mbak Sangidah yang tetap kuat bekerja dalam keadaan hamil tentu ada harapan nantinya si anak juga kuat dan tangguh. Tidak gampang mengeluh dan menyerah. Tetap teguh dan sungguh sungguh pada jalan Nya.
Gresik, 11 Juli 2017
0 komentar: