Sudah lama Nikni ikut ibu cak Kaspolan. Membantu tiap pekerjaan ibu cak Kaspolan. Kadang Nikni datang Pagi-pagi lalu menyapu rumah. Bersih-...

Bukanlah Babu Dunia

Sudah lama Nikni ikut ibu cak Kaspolan. Membantu tiap pekerjaan ibu cak Kaspolan. Kadang Nikni datang Pagi-pagi lalu menyapu rumah. Bersih-bersih dapur dan sampah. Bukan babu bukan pembantu. Bahkan disebut asisten pun sama sekali tidak pantas. Hanya ikut saja, tiap hari nggelibet di rumah ruwet itu. Tidak meminta upah karena nikni bukan orang suruhan. Diberi alhamdulillah, tidak diberi tidak sakit hati.
Banyak orang kampung tidak percaya dan tidak suka pada nikni. Tapi cak Kaspolan dan ibunya tidak demikian. Mereka berdua melihat ada kebaikan sejati dan kejujuran. Meskipun dari bungkusnya Nikni cenderung kasar dan ceplas-ceplos. Pernah suatu hari saat sedang beres-beres rumah, telepon genggam nya berdering terus-terusan hingga mengganggu kuping dan pekerjaannya. Nikni sebal, lalu mengangkat saja panggilan itu. Tanpa ucapan hangat salam pembuka, nikni langsung naik pitam. Pisuhan jawa Timuran berkali-kali dia 'lantunkan'. Dobol jaran.
Rupanya mantan suaminya yang meneleponnya. Meski sudah bercerai, Anehnya orang kampung selalu menyebut nikni dengan nama suami di belakang namanya. Kalau hanya nikni saja, orang kampung jelas tidak paham itu siapa. Mungkin alasan perceraian itu yang membuat orang kampung tidak suka pada nikni.

Tak hanya itu, orang kampung juga tidak suka pada anak nikni. Satu anaknya sering masuk keluar penjara. Maling kelas teri. Anak yang satunya lagi tuna grahita. Berkeliaran membuat resah warga. Pun meski demikian, ibu dan cak Kaspolan tetap percaya pada nikni. Mereka berdua yakin nikni orang baik.
Pernah suatu ketika perhiasan ibu cak Kaspolan hilang. Nilainya sekitar sepuluh juta. Berita itu pun tersebar ke orang kampung. Prasangka berubah jadi tuduhan. Semua mengarah pada nikni pelakunya.
Nikni yang mendengar selentingan cap buruk padanya itu malah ambil komitmen untuk menemukan perhiasan tersebut. Tapi, Itikad baik itu di mata orang kampung hanya sebatas alibi. Pada akhirnya perhiasan itu ketemu. Hanya ketelingsut saja di dalam rumah. Nikni bukan pencurinya.
Nikni orang jujur. Nikni bukan lah babunya dunia dan harta benda. Nikni juga bukan jongos apa kata orang padanya. Nikni merdeka menjadi dirinya. Nikni tetap menyapu, meski tidak dijanjikan upah yang rutin. Nikni menjalani hidup dan bekerja untuk satu tujuan: bersyukur pada Sang Maha Subjek.

0 komentar: