Agak nya tujuan dari negara ini sudah mlenceng. Tak perlu muluk muluk ngomongin soal negara tempat berdiam. Bahkan partikel terkecil, rakyat...

Kemakmuran Lebaran Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Agak nya tujuan dari negara ini sudah mlenceng. Tak perlu muluk muluk ngomongin soal negara tempat berdiam. Bahkan partikel terkecil, rakyat nya saja mulai dari top level hingga low end benar benar mlengse mata pandang tujuan hidupnya. Apalagi saat mau lebaran begini. Kayaknya itu pun berlaku padaku, dan parahnya aku tidak menyadari.

Semua baru. Jelang dan selama lebaran. Tak sengaja aku bertemu si Noor di tengah jalan dengan mengenakan pakaian serba mewahku dalam rangka lebaran

Noor nyeletuk keras, hhmmpph masih bau toko, masih bau toko!

Ada apa? Ngiri kamu Noor?

Ah enggak, apa yang harus dibikin iri. Ini baju ku compang camping bolong sana bolong sini. Lebih Enak! Lebih ISIS!

Hahaha.. Apanya yang isis. Kamu pakai baju itu sudah tambah menjiwai sebagai orang miring. Kalau istilah dinsos kamu itu gelandangan psikotik

Noor balik menuduh, kalau menurut saya kamu dan pemerintah yang lebih sakit jiwa. Kok enak enak nya menuduh saya!

Kamu Yang katanya berkiblat pancasila malah mengingkari nya. Apa namanya itu kalau tidak gila. Berlaku malah kebalikan dari yang kamu tentukan sendiri sebagai goal ideal

Mau bilang apa sih kamu ini Noor?

Katanya keadilan sosial kok yang lebih penting bagi kamu baju baru?

Ah Noor ini kan cuma baju baru. Dalam rangka lebaran. Sekali setahun. Enggak ganggu kamu, Apalagi ganggu goal negara ini!

Katanya keadilan sosial. Kok semua maunya cari kemakmuran sosial? Semua pengen nya makmur sendiri sendiri. Katanya adil makmur, tapi kok malah yang lebih penting makmur dulu ketimbang adil?

Yang penting kan baju baru yang kamu kenakan. Kamu tidak peduli tetanggamu yang tidak bisa beli baju baru. pun mengumpulkan uang untuk sekedar pulang ke udik setahun sekali dia tak mampu.

Apa namanya itu kalau tidak gila. Bukan sekedar Tak Lagi memperjuangkannya, mencita-citakan nya saja pun pol tidak!

Kan ini aku kerja keras hasil keringat ku sendiri Noor, beli baju ini bukan pake duit kamu. Kok kamu suka nya ngereken, menilai orang!

Saya hanya memancing kamu Koes, untuk merasakan sendiri. Apa pantas kamu berpakaian atau membeli sesuatu yang punya nilai ironik terhadap sesamamu yang kurang beruntung?

0 komentar: