Esei tidak boleh mengingkari ilmu, tetapi tatkala ia menghadirkan dirinya, esei tidak diakui sebagai tulisan ilmiah. Esei tidak boleh mening...

Esei Mbah Guruku

Esei tidak boleh mengingkari ilmu, tetapi tatkala ia menghadirkan dirinya, esei tidak diakui sebagai tulisan ilmiah. Esei tidak boleh meninggalkan segala sisi dan kandungan kehidupan sosial, tetapi ketika ia hadir membawa hasil pergulatan sosialnya, ia dilarang untuk dipakai sebagai rujukan ilmu sosial.

Esei berendah hati kepada Tuhan dan mengapressiasi peri-kehidupan manusia beragama, tetapi esei tidak sah untuk dianggap sebagai patokan bagi para pembelajar dan penggiat Agama.

Esei mendalam dan menyentuh sebagaimana puisi, tapi jangan sekali-sekali menyebut esei adalah puisi.

Esei mengalir dan mendekap hati pembacanya seperti cerita pendek atau novel, tapi jangan taruh buku esei di rak cerita pendek dan novel.

Esei menggeluti mengunyah menyelami apa saja di samudera kebudayaan, tetapi tidak dibenarkan penulis ilmu kebudayaan mengutip kalimat-kalimat esei dengan mempercayainya sebagai kebenaran. Kebenaran kebudayaan berdomisili di Ilmu Kebudayaan, bukan di hamparan esei-esei kebudayaan.

Kebenaran Agama bertempat tinggal di almari buku-buku Agama, bukan di serpihan kemesraan kata-kata esei. Kebenaran Ilmu Kehidupan berada di kuasa tangan para Ilmuwan, bukan di lembaran esei-esei yang mensyukuri kehidupan.

Mr emha

0 komentar: