Yuyung Abdi |
Sementara
itu, dalam dunia fotografi juga dikenal fotografi yang behubungan langsung
dengan dunia komersial. Aliran fotografi itu bernama advertising photography. “Advertising
photography erat kaitannya dengan dunia komersil,” terang Yuyung Abdi,
Redaktur Foto Senior Harian Jawa Pos saat menjadi pembicara di acara workshop
fotografi advertising di ruang publik Perpustakaan Unair, Kamis (19/4). Ia
berujar, aliran fotografi advertising sering dijumpai di billboard atau iklan di media elektronik dan cetak.
Fotografi
advertising atau fotografi periklanan
adalah aliran dalam fotografi yang berhubungan dengan penyampaian pesan lewat
iklan. “Iklan tersebut bisa iklan bertema layanan sosial maupun komersial,”
kata Yuyung.
Dalam
workshop itu, Yuyung berbagi ilmu bagi siapa saja yang ingin suskes terjun di
dunia fotografi periklanan. Ia menyarankan bagi fotografer pemula untuk mulai
membangun nama besar. “Nama besar fotografer bisa didapatkan dari prestasi,
keahlian, karya besar, kapabilitas kompetensi dan kepopuleran,” ungkapnya. Ia
pun menambahkan untuk menjadi fotografer
yang sukses juga harus memiliki relasi dan akses yang kuat.
“Fotografi
advertising tidak sesederhana yang
orang awam lihat, seringkali proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu
yang lama,” ucapnya.”Biasanya konsep lighting
harus diperhatikan dan model yang dipillih harus representatif sesuai iklan,”
imbuh Yuyung.
Menurutnya,
fotografer komersial tidak bisa memotret sesuai keinginannya sendiri. “Ia
bekerja sesuai permintaan klien, jadi tidak sama dengan penghobi fotografi yang
asal njepret sesuai keinginannya,” terang Yuyung.
Yuyung
menyarankan bagi yang berminat menekuni fotografi periklanan agar memiliki ciri
khas dalam berkarya. “Ciri khas fotografer didapat dari karya yang berbeda
daripada yang sebelumnya diciptakan orang lain,” kata Yuyung. Oleh sebabnya
penggalian ide-ide baru dalam berkarya sangat penting.
“Ide
bisa didapat dari berbagai sumber bisa dari berbagai iklan yang anda lihat, tapi
jangan sampai menjiplak ide secara mentah-mentah,” ujar Yuyung. Ia menuturkan
proses kreatif adalah dimana seorang fotografer melihat dengan sudut pandang
yang berbeda dengan orang lain.
“Iklan
rokok contohnya, pada iklan rokok ada larangan untuk menampilkan produk rokok,
maka sebagian besar iklan hanya menggali ide-ide kreatif sesuai dengan produk.
Oleh sebab itu iklan rokok terlihat lebih kreatif ketimbang jenis iklan lain.”
tegas Yuyung.
Beberapa
hal yang harus dicermati dalam membuat karya foto yang berbau advertising
antara lain foto harus bisa menyampaikan pesan yang efektif. “Bila itu iklan
produk maka seharusnya foto harus menitikberatkan pada produk daripada sang
model,” kata Yuyung bernada kritik setelah melihat salah satu contoh foto iklan.
Ia lalu mengkritik iklan yang banyak menggunakan tulisan. “Hindari banyak kata.
Biasanya orang bosen atau malah bingung saat melihat banyak kata-kata di
iklan,” tegas Yuyung.
Workshop
tersebut merupakan rangkaian acara peringatan HUT Perpustakaan Unair yang jatuh
tiap April. Di akhir acara diadakan lomba fotografi on the spot juga pengumuman pemenang lomba foto yang digelar oleh
Perpustakaan Unair. Kuz9
0 komentar: