Sore hari pukul empat di homestay kkn ku di karang dalem sampang aku bersiap-siap untuk jogging ke jembatan kuntul tempat biasanya aku jogging waktu sore hari kalo gak ngerasa lelah dan gak ada kerjaan. Pemanasan bentar gak sampe lima menit aku keluar rumah langsung lari lempeng gitu aja. Dari homestay ambil kiri notok jedok ambil kanan. Lari kecil ada bapak-bapak lagi nyekop pasir jadi aku lambatkan langkah lalu berhenti memberi jalan pada anak-anak berseragam pramuka untuk lewat. Lanjut ada pertigaan aku langsung ambil ke kanan arah ke masjid lurus terus lewati desa dengan dilalui gang kecil berpanorama ladang tembakau di kiri kanan jalan. Masih dengan langkah ringan kuayunkan kaki berlari menuju lokasi. Sebelumnya aku pinjam kamera si dini buat motret burung-burung yang ada di petak tambak garam yang sedang surut.
Dari gang kecil melewati masjid tempat aku sholat jumat dengan khutbah bahasa arab kemarin. Sangat dekat memang jarak yang aku lalui dari homestay kalau melewati rute itu. Enak daripada agak jauh memutar melewati belakang kelurahan dan sdn 4 karang dalem. Gak berapa lama langsung aku sampe di buk kuntul. Langsung masuk ke tempat pintu air di sebelahnya ada gubuk reyot dari bambu. Pas kebetulan waktu itu air lagi surut. Kamera aku siapkan sambil mengendap-endap mendekat ke kuntul sedang dan kecil untuk mendapatkan foto dari jarak terdekat.
Kuntul Sedang lagi cari makan
Ambil gambar agak terkendala oleh bajuku yang tak memenuhi syarat mencolok baget kaos merah yang aku pakai. Jadi saat aku mendekati para kuntul-kuntul keburu terbang tinggal landas. Susah ambil foto dari dekat jadi triknya gampang aku jalan jauhan dari kuntul tadi lalu berhenti di tempat dan sesunyi mungkin aku diam. Eh kuntul pun datang kembali tak dinyana cekakak sungai pun datang mendekat hinggap ke bambu di pintu air kecil dekat gubuk.
Cekakak Sungai lagi nunggu nyamber mangsa
Tak hanya cekakak sungai dan kuntul yang aku liat di sore itu. Sepintas kokokan laut dan kareo padi melintas lalu masuk ke akar mangrove. Tapi aku kurang sigap jadi gambar pun tak jadi aku dapat. Tapi burung-burung lainnya yang coba aku ambil gambar adalah si gigis alba atau dara laut putih yang selalu terbang memutar lalu menukik tajam menyambar ikan di tambak. Paling susah mendapat gambar dara laut karena gak pernah berhenti terbang muter-muter. Kamera aku arahin ngikutin dia sampe ambil gambar terdekat. Susah minta ampun.
Dara Laut (Gigis Alba) terbang memutar
Dari petak aku ambil gambar dara laut kembali lagi ke petak kuntul. Disini aku mengambil potret burung blekok sawah dan anakannya yang masih remaja. Dan trakir saat mau pulang aku ambil gambar kuntul lagi terbang. Di akhir perjalanan pulang aku ketemu sama pemuda lokal atlit silat pamor dan berbincang sambil menuju rumahnya dan akhiranya aku lanjutkan lari soreku kembali ke homestay.
Blekok sawah dan Blekok Juvenile juga ikut nimbrung cari makan
Kuntul lagi terbang pulang ke peraduan
0 komentar: