Setiap orang pasti pernah menggunakan search engine google dalam setiap usaha pencarian informasi yang dibutuhkannya. Entah itu berupa data ...

Perpustakaan Digital Google

Setiap orang pasti pernah menggunakan search engine google dalam setiap usaha pencarian informasi yang dibutuhkannya. Entah itu berupa data multimedia atau data text. Sistem pencarian yang diimplementasikan google memberikan berbagai kemudahan, sehingga proses penelusuran informasi berlangsung sekejap. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah setiap keyword yang kita masukkan membawa kita pada sumber informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu google membangun sistem pengolahan informasi seperti pada koleksi perpustakaan agar tersusun secara sistematis dan mudah ditelusur.

Proyek perpustakaan Google untuk pertama kali digagas pada Desember, 2004. Namun bila dilihat dari seejarah berdirinya Google dapat dikatakan usianya hampir setua google itu sendiri karena latar belakang terbentuknya google adalah untuk membangun perpustakaan digital. Proyek ini Merupakan bagian dari Google Book Search yang berupaya untuk mendigitalkan, mengindex dan mengorganisir informasi yang terdapat pada buku fisik seluruh dunia. Sehingga nantinya dapat dihimpun menjadi perpustakaan digital.

Google Book Search berisi buku fisik yang telah dialihmediakan menjadi data dengan cara scanning. Sumber informasi tersebut berasal dari program kemitraan google dengan beberapa perpustakaan dan penerbit serta proyek perusahaan. Buku-buku yang diperoleh google dientri ke database google dengan cara scanning buku fisik milik perpustakaan atau penerbit atau juga melalui file PDF yang disedikan dengan catatan penerbit meminta konten untuk ditambahkan dalam index-file google. Perpustakaan google tidak menyedikan permintaan khusus pada penerbit untuk mengikuti program ini jadi, penerbit bebas menghapus koleksinya dari program ini kapan saja. Google sendiri juga telah menjalin kemitraan dengan beberapa perpustakaan perguruan tinggi seperti perpustakaan universitas Harvard dan Universitas Michigan untuk scanning tiap koleksi mereka. Google mengembangkan proyek ini dengan harapan nantinya terdapat sekitar 25 – 30 juta buku dalam katalog google.

Koleksi yang terdapat pada google books dibagi menjadi dua jenis yaitu buku public dan buku dengan hak cipta. Buku publik memungkinkan setiap orang untuk mambaca seluruh konten yang ada di dalamnya tanpa memerlukan biaya. Sedangkan buku dengan hak cipta hanya beberapa cuplikan konten yang dapat diakses. Namun ada beberapa buku dengan hak cipta yang dapat dibaca secara keseluruhan, hal ini karena pihak google telah menjalin kemitraan dengan pihak penerbit dengan ketentuan penerbit memberikan izin hak cipta.

Koleksi perpustakaan google hampir sebagian besar berupa PDF (dari tahun 2004 diperkirakan terdapat 300 juta file PDF yang dimiliki google), untuk itu google memerlukan teknik pengindeksan, yang biasa digunakan google adalah OCR (optical character recognition). Fitur ini memudahkan pencarian file pada database google dikarenakan tiap character / huruf pada suatu file diingat dan dindeks oleh mesin. Kata-kata tersebut nantinya diingat dan diklasir sehingga antara character yang terdapat pada file satu dengan yang lain tidak sama. Dalam pengertian ini mesin indeks google membuat konten tiap file menjadi unik dan mudah ditelusur. Sedangkan mekanisme penelusuran koleksi pada google books seperti pada penelusuran web dimana user menginput keyword sebagai media menemukan file.

Untuk mulai mencari informasi yang kita inginkan pihak google books telah menetapkan beberapa cara dalam menelusur file salah satunya adalah melalui query. Fitur-fitur dalam pencarian di perpustakaan google books hampir sama seperti yang kita gunakan pada search engine sitenya dimana ada dua jenis pencarian : Basic Search dan Advanced Search. Namun terkadang hasil pencarian tidak match dengan keyword kita. Oleh karena itu pemahaman dalam hal query dibutuhkan disini.

0 komentar: