Presiden Jalanan
Rusak
Tentu barangkali asyik kalau kita punya presiden yang
punya segala kelebihan di atas level kita. Punya aura kesederhanaan, dekat
dengan rakyat, kesahajaan dan skala kedermawanan yang kebanyakan orang memuji-mujinya.
Atau kalau mau omong pamor, harta, pangkat, jabatan, dan
segala macam materi lain. Tentu asyik dong. Kita mau punya calon pemimpin yang
tegas, berkarakter dan berwibawa.
Atau bisa parameter lain yang
lebih spiritual. Misalnya derajat kepriyayian, keulamaan, spiritualitas, religiusitas. Rakyat mana yang tidak takdhim kalaau
ada pemimpin yang sangat alim dan dekat dengan Tuhan. Pasti Tuhan ikut andil
memberikan jalan keluar atas permasalahan negara ini.
Tapi yang begitu-begitu
itu sangat mudah dieliminir dari kriteria saya untuk milih presiden. Utamanya dilatarbelakangi
saat tulisan ini turun.
Kalau anda Wong
Nggersik (Orang Gresik) sedikit banyak anda tahu kalau sekarang kondisi jalan
Bungah-Gresik sedang ‘seru-serunya’. Kata Orang Gresik, seru itu berarti
sangat. hematnya, 'sangat keterlaluan', mungkin itu makna yang paling dekat dengan fakta di
lapangan.
Ini hanyalah tulisan sampah yang inspirasinya saya unduh dari setan usil.
Usil maksud saya begini, tidak perlulah hebat-hebatan dalam identitas diri.
Coba bapak-bapak sekalian ikut sayembaranya Orang Gresik. Panitianya adalah
pengguna jalan Bungah-Gresik atau arah sebaliknya.
Caranya gampang, ambil motor bapak. Pakai satu hari satu
kali pergi pulang melewati jalanan yang ‘sangat seru’ itu. Barangsiapa mengeluh
satu kali saja. Maka anda saya katakan TIDAK PANTAS menjadi presiden dan wakil
presiden saya.
Mengeluh itu indikatornya bisa satu kata, satu kalimat, dan satu
desahan bernada kesal. Atau kalau mau radikal anda berkata kotor, dalam hati
pun monggo silahkan tidak ada yang tahu. Tapi begitu anda melakukannya, maka anda harus sadar bahwa anda
kurang mampu memimpin rakyat Indonesia.
Dalam segi ketahanan, ketangguhan,
ketabahan, daya survive dari tekanan, anda dikalahkan oleh mereka. Mereka adalah
sang juara, pendekar, jawara sejati, undisputed champion atas masalah pelik
yang selalu membelit hidup mereka, yang Negara saja tak mampu jadi penyelamat
mereka. Apalagi presiden atau cuma sekedar caleg.
Gresik, 15 Maret 2019
0 komentar: