si Noor aku perlakukan tiap hari seolah dia yang salah dan aku yang benar karena aku lah yang ikut pakem murni yang menurutku paling benar. ...

Sesat dan Fana

si Noor aku perlakukan tiap hari seolah dia yang salah dan aku yang benar karena aku lah yang ikut pakem murni yang menurutku paling benar. Noor pun tak tahan. Dan ngomong nya bukan satu dua sendok kecap lagi. Melainkan ribuan botol kecap.

Kalau kamu baca Quran apa ada jarak antara Quran dengan kamu memahami Quran? Ada jarak atau tidak?

Bingung ya... Gini, aku permudah. Kita pake teori ayam. Ayam berkokok kita tirukan. Orang jawa bilang kukuruyuk. Orang Sunda bilang kongkorong. Orang Madura bilang kukurunuk. Orang lombok bilang cikelikkelik. Ada jarak nggak antara bunyi ayam asli dengan mulut manusia menirukan? Jauh kan bedanya?

Jadi tidak ada seseorang pun yang bisa bilang itu tidak sesuai Quran dan hadis. Karena setiap orang punya jarak terhadap Quran. Yang berlaku bagi dia adalah interpretasi dia dan rasa dia.

Hadist juga gitu. Bagaimana kita tahu bahwa hadis ini itu pas persis seperti omongan rasul? Saya eks jurnalis dan saya tidak bisa mengutip persis omongan narasumber hanya berbekal pena kertas. Maka saya pakai alat rekam suara. Bagaimana dengan jaman rasul yang listrik pun tidak ada. Apa iya pak Bukhari kemana mana tiap detik ikut rasul? Dan saat nabi melontarkan hadis panjang ia minta nabi ulang omongan nya sama persis karena ketinggalan menulis apa yang nabi omongkan?

Jadi, caranya adalah kita berendah hati satu sama lain. Banyak juga kan ayat yang menyuruh kita jangan merasa lebih baik dari orang lain? Jangan suka ngeklaim ngeklaim seolah dia yang ngerti persis Quran dan hadis. SEOLAH PEMAHAMAN DIA PADA QURAN DAN HADIS PERSIS SEPERTI YANG DIMAKSUDKAN OLEH ALLAH.

Mungkin nggak itu? Mungkin nggak ada manusia memahami Quran persis seperti allah? Ya TIDAK MUNGKIN toh.

Jadi ayo mari saling memaklumkan. Jangan memecah belah dan kamu bangga dengan golongan mu. Jangan tuding tuding aku salah kamu benar.

Meskipun kenyataannya memang aku sesat sementara kamu ahli jannah. Kebenaran yang saat ini aku rasakan ini enggak harus kamu bilang benar. Karena siapa aku? Aku hanya Noor yang gila dan fana

0 komentar: