Noor bersedekap. Sambil merem, kepala naik turun. Dia bicara semaunya Dunia ini makin aneh. Makin jungkir balik. Ikan jadi kucing. Kucing j...

Novel Nya Jadi Duit

Noor bersedekap. Sambil merem, kepala naik turun. Dia bicara semaunya

Dunia ini makin aneh. Makin jungkir balik. Ikan jadi kucing. Kucing jadi anjing. Burung ingin jadi kucing. Mangsa ingin jadi predator.

Predator malah ingin jadi mangsa. Kesakralan ingin jadi pasaran. Wah. Ini gawat.

Aku Pun tak tahan untuk menahan komentar. Gawat apa sih Noor, jangan lebay. Kamu ini kan kurang gimana akal sehat nya. Jadi harusnya ya tidak ada gawat bagimu. Atau yang kamu sebut gawat bukan gawat bagi ukuran manusia normal

Jangan gitu Koes. Kamu Yang sering mbuntuti aku kemana mana, carilah ilmu di balik gila ku ini. Kalau belum belum kamu sudah bilang Oh gila, oh komunis, oh pki, oh Masyumi, oh penjajah, oh cina. Yaaa... Mana ada ilmu baru masuk otak mu. Mikir!

Ya ya ya. Kamu mau omong soal apa

Soal novel tuhan, kegiatan menghapal, dan orang yang hapal novel itu

Emang nya ada apa lagi Noor? Itu kan baik toh. Membaca novel itu kan bernilai ibadah. Per huruf aja dapat pahala. Apalagi kalau ada orang yang hapal

Hahaha itu sudah pasti. Itu versi jernih nya. Tapi aku ini gila dan pola pikir ku agak keruh Koes

Coba tengok, orang modern ini, metode hapal Quran saja dibuat dagangan, pengen punya anak hapal novel ayo bapak ibu Bayar sekian juta,

Belum lagi hapal novel jadi alat promosi dagangan. Hapal novel masuk tanpa tes, hapal satu Chapter gratis seporsi menu makan, baca novel dapat gratis cukur rambut. Malah ada audisi penghapal novel

Wah kamu ini pendek akal Noor. Apa salah nya toh itu. Itu kan cara kampanye baik untuk mencintai novel. Lagian apapun itu kan pasti bagus kalau kita membaca, menghafal novel. Ya walaupun ada reward nya tetap dinilai benar kan

Benar tapi tidak baik. Di atas baik ada indah. Ibadah soal dapur tak perlu dicampur baur. Kesakralan turun derajat jadi pasaran. Novel sekarang jadi alat transaksi. Jadi komoditi. Jadi Duit. Sama sekali tidak indah

Aku si gila ini bukan bilang hapal novel itu tidak baik. Cuman mari menghayatinya. Tahu ilmu dan mengamalkannya

Kalau cuma sekedar hapal, Penghapal novel apa bedanya dengan burung beo yang juga pintar membunyikannya saja?

0 komentar: