Akal si Noor mengepul ngepul. Penuh asap prasangka. Mulai kumat lagi dia. Maka gejolak tudingan lebarannya manusia Ramadhan ia luapkan. Asum...

Lebaran Manusia Ramadhan

Akal si Noor mengepul ngepul. Penuh asap prasangka. Mulai kumat lagi dia. Maka gejolak tudingan lebarannya manusia Ramadhan ia luapkan. Asumsi dan kerangka berpikir ngawur nya lalu dia lepas dari sangkar. Jadi burung pelatuk. Hinggap di hatiku. Dan Paruhnya mulai mematuk

Manusia Ramadhan sibuk sekali mikirin lebaran. Bahkan sebelum lebaran tiba. Heran.

Jangan bikin istilah aneh aneh lagi Noor. Manusia Ramadhan, apa lagi itu?

Lah bener kan saya. Apalagi kamu itu Koes. Kamu manusia Ramadhan yang berharap lebaran datang. Bukan manusia puasa demi menjemput Idul Fitri

Enak benar kamu menurunkan makna kata bulan suci Ramadhan. Kafir Sesat!

Haha.. Terlebih kamu. Kafir itu ingkar. Bukan statis tapi sebuah aliran. Bisa saat ini kamu kafir sedetik lagi iman. Kafir lagi lalu iman naik menjulang. Tapi sejurus kemudian malah jatuh semakin dalam ke palung kekafiran. Sekarang aku tanya, kamu ini lebih fokus ke Ramadhan atau Puasa nya?

Ya jelas Ramadhan lah.. Bulan suci Ramadhan. Tidak ada bulan suci puasa

Haha sudah kuduga. Memang yang orang bahagiai kedatangannya dan tangisi kepergiannya adalah Ramadhan. Maka di spanduk berbunyi selamat datang Ramadhan. Bukan selamat datang atau selamat tinggal puasa. Saya juga sangsi kalau kamu benar benar menangisi kepergian Ramadhan menjelang hari hari terakhir nya.

Orang sedih ditinggal Ramadhan kok ndak boleh itu gimana toh. Malah itu ciri orang yang takwa Noor! Kamu ini munafik betul. Semua orang disalah-salahkan

Sok kamu Koes!
..sedih mu itu hanya klise. Di penghujung Ramadhan aslinya kamu hanya sibuk berbahagia meninggalkannya. Persiapan lebaranmu mengungguli esensi fokus ibadahmu. Kue, pèci, baju baru celana baru, sarung baru, Gadget baru, sudah kamu siapkan. Itu semua tidak akan jadi fokus utama mu kalau sedih mu itu sedih yang sejati. Sedih bukan ditinggal Ramadhan, tapi sedih ditinggal esensi kawah candradimukanya : puasa...

0 komentar: