Kebanyakan orang di Dusun tempat si Noor tinggal sedang diliputi rasa duka. Sedih karena bulan Ramadhan akan meninggalkan mereka. Haru biru ...

Apa Sedihnya Kalau Cuma Ditinggal Ramadhan

Kebanyakan orang di Dusun tempat si Noor tinggal sedang diliputi rasa duka. Sedih karena bulan Ramadhan akan meninggalkan mereka. Haru biru menyelimuti suasana, mengelu-elukan Ramadhan yang mau pamit. Surut.

Tapi si Noor malah ketawa ketawa. Wajah nya bungah semringah. Cekakak sana. Cekikik sini. Bersenandung parau tapi penuh gaya.

Hmmph, kata ku dengan nada remeh. Katanya idealis. Katanya anti mainstream. Lawan arus. Tidak ikut gempita sana-sini. Kok ditinggal Ramadhan kamu malah girang, Noor?

Wah siapa juga yang nyuruh kamu bersedih kus. Aku punya hak untuk marah, sedih, bahagia atau putus asa. Terserah-serah saya. Lantas buat apa ditinggal Ramadhan saja harus bersedih?

Kan, belum tentu tahun depan kita ketemu Ramadhan lagi Noor. Kalau aku kamu ini udah khoid gimana mau numpuk ibadah buat Gusti Kang Moho Agung

Alah, klise kamu itu! Emang berapa kali Ramadhan menghampiri mu? Atau berapa kali kamu betul betul menjalankan laku puasa dalam hidup mu, dalam keseharian mu?

Ya paling tidak Ramadhan datang tiap tahun selama seperempat abad. Dan aku mulai berpuasa paling tidak ya.. Seusia kelas 4 Sd lah

Lantas, agak serius dikit, bilang si Noor, berapa kali atau pernah kah sehabis ditinggal Ramadhan ibadah mu lebih baik ketimbang sebelum datang Ramadhan? Atau tetap. Atau berkurang. Atau hanya baiknya pas Ramadhan saja? Lantas seusai itu melorot lagi kayak orang panjat pinang dilumuri ter

Rasanya aku, sekali  Panjatan turun tiga kali. Atau tak memanjat malah melorot turun. Minus

Menurut mu lebih pantas bersedih akan apa? Pertama, ditinggal bulan Ramadhan yang mungkin tahun depan akan kita jumpai lagi. Atau, kita didatangi terus oleh Ramadhan tapi hakikat nya tak punya efek pada keseharian hidup mu, begitu terus berulang tiap tahun di hidupmu Koes. Pilih mana?

Mungkin tahun ini aku pilih opsi kedua kamu Noor. Eh, lantas apa yang membuat mu bersedih Noor?

Saya bersedih karena baju baru ini tak pantas saya kenakan. Tak pantas, karena setoran ketakwaan ku tak imbang dengan hak ku  bersuka cita selama lebaran

Ya sudah kalau gitu copot saja!

Jangan, tapi ini adalah pemberian

Alah munafik kamu Noor!

0 komentar: