Pelataran parkir masuk puing Pulau Cemeti yang basah usai hujan. Usai jalan-jalan menyusuri embong Malioboro dan hiruk pikuk pedagang ...

Pulau Cemeti dan Hujan Pertama di Jogja

Pelataran parkir masuk puing Pulau Cemeti yang basah usai hujan.


Usai jalan-jalan menyusuri embong Malioboro dan hiruk pikuk pedagang Pasar Beringharjo, saya sempatkan waktu untuk naik becak menuju situs puing-puing reruntuhan Pulau Cemeti yang masih satu kompleks dengan Taman Sari, Sabtu (6/10). Saat berangkat, awan gelap pertanda hujan memang mengiringi kayuhan abang becak kami menuju puing bekas peristirahatan selir-selir raja yang mandi di Taman Sari itu. Dan benar, hujan deras perdana  tahun ini di Jogja pun turun sesampainya saya di depan pintu masuk Pulau Cemeti.

Atap bangunan Gedong Kenongo di Pulau Cemeti yang sudah hilang.
Agak lama, akhirnya hujan pun mereda, saya memutuskan masuk ke puing reruntuhan Pulau Cemeti yang terletak dekat di Pasar Burung Ngasem, Jogja. Nama Pulau Cemeti diambil karena dulunya merupakan pulau ditengah danau di sekitar situs Taman Sari. Namun, danau itu kini sudah berubah menjadi perumahan warga yang mengelilingi situs tersebut. Nah, bangunan yang sedang anda lihat itu adalah Gedong Kenongo. Bangunan itu digunakan sultan untuk mengawasi suasana kota dan untuk bersemedi. Konon, bila dilihat dari atas bentuk bangunan ini mirip dengan bentuk bunga teratai air. Sayangnya, atap bangunan ini telah runtuh dan air hujan pun turun lagi membasahiku. Kuz9

Hujan perdana tahun ini di kota jogja kembali turun di Pulau Cemeti.





0 komentar: