Belum genap sebulan ada barbershop gaul di kota kecil kelahiran ku. Terselip kisah inspiratif dari kapster nya. Anda yang asli orang jawa mungkin lebih lazim menyebut kapster dengan tukang popol (cukur rambut)
Saat memangkas leher, eh maksud saya rambut saya. Hehe. Kami terlibat obrolan ringan. Dari situ saya tahu kalau dia sengaja keluar dari pabrik tempat nya kerja. Alasan nya simpel, ingin bisa lebih berkarya. Pekerjaan sbg tukang popol punya jam lebih leluasa dan kesempatan itu yang dia pakai untuk juga berekreasi berjualan craft vintage
Saat kutanya, bukannya lebih enak buruh pabrik ya mas, kan umk? Dia jawab, bukan umk nya mas, yang penting kebebasan untuk berkarya dan bahagianya. Soal rezeki ah itu urusan tuhan, optimis saja saya, wong tukang becak saja bisa kok Kuliahkan anak
Namanya orang cari ilmu itu nggak harus sama ulama, sama guru, sama profesor. Orang orang kecil di sela sela rimba hidupmu malah punya intisari ilmu kehidupan yang bisa bikin hidup mu lebih jembar. Lebih padhang. Lebih tenteram. Lebih mesra lagi kau dengan Tuhan mu
Selesai mangkas leher, eh rambut saya. Si tukang popol ini bilang pada customer yang sudah lama menunggu giliran. "kita break dulu sebentar, saya mau sholat". Di mata saya dia bukan hanya sekedar tukang popol rambut biasa
0 komentar: