Dolan malam-malam menyusuri beberapa landmark kota Surabaya di malam hari ternyata mengasyikkan. Gedung-gedung bersejarah akan lebih menarik...

7 Night Landmark Photos of Surabaya

Dolan malam-malam menyusuri beberapa landmark kota Surabaya di malam hari ternyata mengasyikkan. Gedung-gedung bersejarah akan lebih menarik dikunjungi kala malam. Saat lampu-lampu dinyalakan, landmark itu pun menjadi lebih indah karena cahaya lampu kesannya dramatis.

Nah, Tikuz baru saja jalan-jalan kesana sambil memotret. Yaah, sekedar mengabadikan keindahan landmark Surabaya di malam hari. Ada tujuh tempat yang aku kunjungi di hari yang berlainan. Tujuh tempat itu aku pilih bukan karena terbagus atau apa, tapi memang sempatnya kesana, hehe. Selain tempat-tempat ini, masih banyak pula landmark Surabaya yang bagus di malam hari seperti Patung Sura dan Baya (apes waktu kesana lampunya malah mati), Tugu Pahlawan dan Taman Pelangi (nggak sempet ambil karena uda banyak elemen pengganggu: anak pacaran). Semoga foto-foto ini bisa buat referensi bagi yang suka jalan-jalan malam atau bagi pecinta bagunan-bangunan bersejarah dengan suasana malam hari.

Jembatan Kalimas Delta
Jembatan Delta, begitu penduduk Surabaya menyebutnya. Memang, jembatan ini menjadi penghubung Kalimas di Jl. Pemuda, dekat dengan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Bila menuju ke Surabaya Plaza Mall atau yang lazim dikenal dengan Delta tentu melewati jembatan ini. Lampu-lampu jembatan akan dihidupkan menjelang pukul 18.00 WIB tiap harinya. Dan, tahukah anda kalau sinar lampu ini dihasilkan dari panel surya yang ditaruh rapi di ujung atas pilar-pilar jembatan.
Jembatan Kalimas Delta malam hari.


Air Mancur Jalan Pemuda
Air mancur ini akan anda temukan tepatnya di tengah perempatan antara Jl. Yos Sudarso, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Pemuda dan Jl. Jendral Sudirman. Indahnya air mancur juga lampu LED warna-warni menjadi penghibur bagi pengendara malam hari yang melintas disana. Lampu di air mancur ini akan berubah-ubah warnanya dengan tempo tertentu sehingga membuat Surabaya malam hari terlihat lebih cakep.

Ada polisi yang lagi jaga deket air mancur.


Tunjungan City (Siola)
Nama Siola mungkin bagi orang Surabaya asli identik dengan transaksi CD film biru. Tapi itu dulu, kini wajah Siola berubah menjadi lebih indah karena pemugaran dan usaha mempercantik bangunan sejarah itu. Namanya pun berubah menjadi Tunjungan City. Aikon kota Surabaya yang terletak di Jl. Tunjungan ini berdasarkan sejarahnya, merupakan komplek pertokoan dan perdaganga terbesar dan pertama di zaman Hindia Belanda. tepatnya tahun 1877 Siola didirikan oleh pengusaha asal Inggris, Robert Laidlaw. Setelah sempat teronggok lama dan ditelantarkan, PT. Tunjungan City Hopeful, pengelola baru gedung Siola mengucurkan dana hingga Rp 20 milyar untuk menghidupkan kembali gempita Siola di Surabaya. Sekarang tengoklah keindahan siola malam hari.

Sayang, lampu tulisan Tunjungan City nya nggak nyala.


Monumen Bambu Runcing
Kalau aikon kota yang satu ini pasti sudah familiar. Terletak di Jl. Jenderal Panglima Sudirman, Monumen Bambu Runcing didirikan untuk mengapresiasi semangat juang arek-arek Suroboyo di masa penjajahan. dengan peralatan dan senjata sekadarnya yakni bambu yang ujungnya dirucingkan. Sebagai simbol monumental, dibangunlah lima buah beton mirip dengan bentuk bambu runcing. Monumen ini juga menjadi penghias malam hari di Kota Surabaya. Air yang menyembur dari pucuk atas disertai lampu dan taman disekitarnya menjadi pengobat stress akibat macet. hehehe.

Monumen Bambu Runcing di tengah laju kendaraan malam hari.


Pintu Air Jagir
Pintu Air Jagir termasuk aikon Surabaya yang juga memiliki nilai sejarah tinggi. Pintu air yang didirikan sekitar tahu 1912 di Wonokromo itu diyakini merupakan zona awal pembangunan yang dilakukan di Kota Surabaya. Pintu air ini bertugas mengatur air yang masuk untuk kebutuhan warga Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya menetapkan bangunan ini sebagai cagar budaya. Jagir, kala malam juga menyuguhkan pemandangan elok yang terselip oleh hiruk-pikuk laju kendaraan.

Kilau Pintu Air Jagir kala malam hari.
Gerbang Kya-Kya Kembang Jepun
Gapura merah dengan arsitektur cina kental ini bisa anda temukan di Jl. Kembang Jepun, dekat dengan Roode Brug alias Jembatan Merah. gerbang ini pertanda anda akan memasuki kawasan pecinan terkenal di Kota Pahlawan. juga menjadi pertanda anda memasuki sentra bisnis yang lumayan memiliki sejarah. Di zaman kependudukan Belanda jalan ini bernama Handelstraat, nama Kembang Jepun sebenarnya digunakan mulai kependudukan Jepang. Kala itu, banyak gadis pribumi (kembang) yang bekerja sebagai penghibur tentara Jepang (jepun). Tikuz berkesempatan memotret bagian atas gerbang yang diambil dari Balkon Kantor Harian Memorandum.

Sendiri ku melewati Gerbang Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya.


Balai Kota Surabaya
Bila anda lewat Balai Kota Surabaya malam hari jangan lupa untuk menengok sebentar melihat lampu-lampu malam hari yang sengaja didekorasi sedemikian rupa untuk mempercantik balai kota di malam hari. sejarahnya gedung balai kota ini mulai didirikan di tahu 1923 yang dicanangkoan oleh Walikota Surabaya kedua yaitu G.J. Dijkerman. Akhirnya bangunan itu rampung dan mulai ditempati di tahun 1927. Hingga kini gedung itu digunakan sebagi pusat pemerintahan kota Surabaya.

Balai Kota Surabaya dengan dekorasi lampu malam harinya.

7 komentar:

  1. Pemandangan malam hari di Surabaya sungguh indahnya diterangi lampu-lampu aneka warna. Apakah aman ya kalau kita jalan-jalan di pusat kota ketika malam-malam? kalau malam hari di Jakarta rawan kejahatan.

    BalasHapus
  2. tempat-tempat diatas ada di pinggir jalan. kecuali yang pintu air jagir kak. aman-aman saja. saya kalo hunting foto mesti pulang malem. pernah pulang jam 23.30 kak. saya rasa ndak ada yang perlu ditakutkan. hihi

    BalasHapus
  3. Wow Balaikota ternyata cantik banget kalau malam

    BalasHapus
  4. haha ia mbak. lumayan cakep kalo malem. apalagi taman di depan balai kota enak juga biat nongkrong. ada kakilima juga disana, penjual kacang rebus, jagung pentol. hehehe

    BalasHapus
  5. wiuhh.. keren bag tikus..
    jadi mikir kapan ya bisa ke Surabaya =..=

    BalasHapus
  6. silahkan aja kalo mau ke surabaya mampir ke saya... hihi

    BalasHapus